Aplikasi Halodoc: Dokter Online Pada Era Modern

Aplikasi Halodoc: Dokter Online Pada Era Modern – Pada era modern ini akses pelayanan kesehatan masih mengalami berbagai permasalahan, salah satu permasalahan utama yaitu lamanya waktu perjalanan yang ditempuh serta lamanya waktu tunggu pelayanan, sedangkan pasien ingin segera menemui dan berkonsultasi dengan dokter. Lamanya pelayanan ini umumnya disebabkan oleh panjangnya antrian dan proses administrasi yang berbelit ketika datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Melihat fenomena ini, Jonathan Sudharta mengambil kesempatan menggabungkan bidang kesehatan dan bidang teknologi dengan mengembangkan sebuah aplikasi yang diberi nama Halodoc.

Halodoc merupakan sebuah aplikasi konsultasi dokter berbasis online yang dirilis pada 21 April 2016 oleh PT Media Dokter Investama. Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mengakses layanan kesehatan. Aplikasi ini bisa diunduh di iOS Store dan Google play. poker 99

Halodoc: Dokter Online

Sejauh ini Halodoc berhasil menggandeng lebih dari 16000 dokter di Indonesia dengan berbagai spesialisasi penyakit. Tak hanya itu. Halodoc semakin berkembang dan menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan besar seperti Unilever(Lifebuoy), PT Allianz, dan Go Jek. www.americannamedaycalendar.com

Ingin tau lebih lanjut tentang Halodoc?

Berikut fitur-fitur yang ada pada Halodoc:

– Konsultasi dokter

Fitur konsultasi dokter yang dinamai dengan Consultations ini memudahkan pengguna untuk mengakses layanan kesehatan berupa konsultasi dengan dokter.

Sesuai dengan tagline yang diusung oleh Halodoc “Dokter Anda, Kapan Saja”, pengguna dapat berkonsultasi dengan dokter yang diinginkan kapanpun dan dimanapun. Pengguna dapat berkonsultasi dengan dokter via chat, videcall dan juga telepon. Pada fitur ini pengguna dapat melihat pilihan dokter, spesialisasinya, serta tarif konsultasi per menit. Tarif konsultasi ini berkisar antara Rp6000,00/menit hingga Rp35000,00/menit. Akantetapi ada juga beberapa dokter umum yang memasang tarif Rp0/menit alias gratis. Tentunya fitur ini sangat membantu pengguna ketika sedang sakit namun tidak memiliki waktu untuk perjalanan menuju rumah sakit. Sangat mudah dan praktis bukan?

– Perjanjian dengan dokter

Menindaklanjuti fitur Consultations, Halodoc mengembangkan fitur baru yang disebut dengan “Appointments”, fitur ini memfasilitasi pengguna jika dirasa konsultasi via online yang telah dilakukan kurang memuaskan. Dalam fitur ini pengguna dapat membuat perjanjian dengan dokter yang diinginkan. Meskipun fitur ini masih dalam proses pengembangan, Jonathan yakin bahwa fitur ini akan semakin mempermudah pengguna dalam mendapatkan layanan kesehatan.

– Pemesanan Pemeriksaan Lab

Pada fitur ini pengguna bisa memesan cek lab apapun dengan memilih lab manapun yang diingikan. Fitur ini dirasa sangat memudahkan pengguna halodoc, karena petugas lab akan datang ke lokasi pengguna dan pemeriksaan akan dilakukan di lokasi tersebut. Lalu setelah hasil lab keluar, petugas lab akan mengantarkan hasil lab ke pengguna. Fitur ini masih dalam tahap pengembangan terutama untuk delivery cek lab dan hasil lab, karena belum semua lab di indonesia bekerja sama dengan Halodoc.

– Delivery obat

Selain delivery lab, Halodoc juga menyuguhkan fitur delivery obat yang disebut dengan “Apotik”. Pada fitur ini Halodoc bekerja sama dengan Go Jek, sehingga ketika pengguna ingin membeli obat, pengguna tinggal memilih obat yang diperlukan. Setelah itu obat yang telah dipesan tersebut akan diantar oleh pegawai Go Jek sesuai lokasi yang Anda inginkan. Untuk pembayaran obatnya dapat dilakukan secara langsung maupun dengan top up saldo yang ada pada aplikasi ini.

– Rumah sakit di dekat Anda

Fitur ini dinamai dengan fitur “Directory”. Sebuah fitur yang sudah terintegrasi dengan google maps, sehingga dapat mengidentifikasi rumah sakit- rumah sakit terdekat di sekitar Anda. Fitur ini akan memudahkan pengguna terutama ketika pengguna sedang berada di luar kota domisilinya, cukup dengan menggunakan aplikasi ini, penguna akan diarahkan ke rumah sakit terdekat.

Halodoc: Dokter Online

Fitur ini juga masih dalam tahap pengembangan, sejauh ini rumah sakit yang dijangkau dan bekerjasama dengan Halodoc adalah rumah sakit-rumah sakit swasta. Namun kedepannya Halodoc akan berusaha menjalin kerja sama dengan rumah sakit-rumah sakit pemerintah. Tak hanya itu, hingga saat ini Halodoc masih mengusahakan agar dapat bekerjasama dengan BPJS agar seluruh masyarakat Indonesia merasakan mudahnya akses pelayanan kesehatan.

Selain tentang fitur konten tersebut, baik BPJS Kesehatan maupun Halodoc masih sungkan membeberkan hal lain dari kerja sama mereka. CEO Halodoc Jonathan Sudharta menyebut ada banyak hal yang dibahas dalam kolaborasi ini dan ia tak menampik beberapa kemungkinan.

Salah satu yang memungkinkan itu adalah fitur pembayaran iuran BPJS. “Apakah kami akan bantu memfasilitasi? Saya rasa sangat besar kemungkinan dalam diskusinya itu jadi salah satu bagian servis,” imbuh Jonathan.

– Menggenjot kepatuhan pembayaran iuran

Penjajakan kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan Halodoc ini sejatinya tak lepas dari upaya BPJS untuk meningkatkan kepatuhan pembayaran iuran peserta mereka. Sejak lama kepatuhan membayar iuran ini menjadi pekerjaan rumah BPJS Kesehatan.

Sebagai gambaran, peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) berjumlah 221 juta jiwa atau lebih dari 83 persen total penduduk Indonesia. Kepesertaan JKN-KIS terbagi dari Penerima Bantuan Iuran (PBI), Peserta Penerima Upah (PPU), da Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU). Pembayaran iuran PBI dan PPU relatif lebih lancar karena masing-masing dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan.

Sementara PBPU adalah mereka yang memiliki usaha, pengusaha, dan pekerja sektor apa saja yang tak menerima upah bulanan. Pada kategori inilah pembayaran iuran BPJS Kesehatan banyak yang macet. Tercatat saat ini kepatuhan pembayaran iuran di PBPU hanya sekitar 50 persen dari 32 juta peserta padahal kelompok inilah yang dianggap paling banyak menyerap uang BPJS.

Kerja sama dengan Halodoc ini adalah contoh pendekatan baru BPJS Kesehatan dalam menggenjot pembayaran iuran. Pasalnya aplikasi Mobile JKN saat ini baru dipakai sekitar 6 juta orang, jauh dari jumlah peserta JKN-KIS. Sementara Halodoc mengklaim sampai sekarang sudah memiliki 7 juta pengguna bulanan dengan distribusi pengguna 50 persen di luar Pulau Jawa. Dengan fitur informasi kesehatan dari Halodoc di dalam aplikasi Mobile JKN, BPJS berharap masyarakat lebih sadar pentingnya jaring pengaman kesehatan yang mereka tawarkan.

“Masalah pembayaran ini jadi tantangan karena kebanyakan orang bayar karena aturan, bukan karena kebutuhan. Salah satu solusi untuk ini yaitu edukasi,” pungkas Wahyuddin.

– Halodoc dapat ajakan ke luar negeri

Halodoc mengakui sekarang ini masih fokus dalam merancang infrastruktur online di dalam negeri seperti sumber daya manusia, hardware, dan software; serta edukasi pasar. Akantetapi Jonathan membocorkan bahwa sudah ada ajakan dari beberapa negara agar Halodoc berkiprah di sana.

“Sekarang ini banyak negara baik itu di ASEAN maupun di Afrika yang sudah bicara dengan Halodoc membawa teknologinya ke sana. Doakan saja agar kita bisa jadi aplikasi kesehatan yang memudahkan rakyat di luar Indonesia. Namun, fokus kita masih di Indonesia saat ini,” ucap Jonathan.

Platform Halodoc yaitu solusi kesehatan dengan empat fitur utama yang meliputi konsultasi dengan dokter, pembelian obat melalui ojek online, kunjungan ke rumah sakit, dan layanan laboratorium. Halodoc mennyatakan layanan mereka didukung oleh 20.000 dokter, 1.300 apotek, dan 1.000 rumah sakit.